Jumat, 20 Mei 2011

Hidup dalam Kehidupan

Aku memanggilmu

Dalam kesunyian membalut malam

Saat purnama bersinar bimbang

Menyambut gumpalan kabut

Yang membawa jiwaku di persimpangan

Kau yang mendahului kelahiranku

Pertanda pertaruhan nyawa bermula

Menghilang setelah erang kesakitan

Membuka gerbang untukku si jabang bayi

Menantang kejamnya udara jaman

Duh, kakang kawah…

Janjimu menjaga langkah

Pada setiap jengkal tanah

Kau yang terlahir sesudah lengking tangisku

Hadirkan desah napas kelegaan sang rahim

Wujudmu terkubur di bawah gundukan tanah

Bertabur wewangian kembang kehidupan

Duh, adhi ari-ari…

Dalam ketiadaanmu membimbing laku

Menuntun tapak-tapak tak berjejak

Melewati perjalanan berlikaliku

Berselimut sunyi sebuah tanya terus mencari

Mengapa sudutsudut jiwaku kosong

Serasa jasadku limbung pandanganku serong

Di mana kau sedulur lanang sedulur wadon

Kedua tangan ini bahkan tak mampu merengkuhmu

Atas nama cinta

Aku hidup di atas kehidupanmu

Hanyalah seonggok debu yang menyatu

akan segera kembali melebur bersamamu

menjadi setetes air dan tanah di keabadian waktu

Bogor, 070511

** DM **

1 komentar:

  1. ingatlah ia dalam senyawa raga
    tak rupa
    karena ada dan tak ada ia berada

    BalasHapus