Minggu, 03 April 2011

GEJOLAK HATI DI ANTARA DUKA MERAPI

Kadang aku ingin menulis seperti sajak manis

Yang pernah kau selipkan pada setumpuk rindu di pintu pagi

Pun ingin kupahat bayanganmu seperti relief abadi di dinding candi

Tapi untuk apa jika hatimu tak lagi di sini

Terbang bersama abu merapi, merepih dan tersapu hujan semalam

Bahkan asa yang sempat terucap

Telah terkubur lahar dingin yang mengendap

Memaksa jiwa mati rasa, mati kata

Di bawah nisan tanpa nama, tanpa taburan bunga

Di antara mayat-mayat hangus dan mengenas

Bagaimana aku harus menepis kenangan itu

Jika gelegar merapi masih melaungkan namamu

Menghujam jantung, menyayat perih

Melengkapi duka para pengungsi

Menatap harap yang tak pasti ...

Bogor, 201110

** DM **



Tidak ada komentar:

Posting Komentar